Brosis malem ni malam sunyi NYONYA gak ada gatau kemana di sms gak bales di telefon juga gak di angkat , NYOKAP ama TANTE ane kebandung !! Pokonya malam sunyi
Oh iya sorry baru posting lagi :D
Kamis, 25 Desember 2014
Malam sunyi !
Minggu, 21 Desember 2014
jawaban posting semalam .
Jawabannya adalahhhh !!!
ya benar sekalai NYONYA sleeping and anee disuruh pulang :)
ya benar sekalai NYONYA sleeping and anee disuruh pulang :)
Sabtu, 20 Desember 2014
Mesin Frais ( Milling Machine )
Pengertian
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End Mill Cutter).
Cutter Alur Cutter
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :
Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan.
Mesin
freis adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan
suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau freis ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
Mesin
freis termasuk salah satu mesin yang gerak utamanya berputar, di mana
pahat potong (pisau freis) dipasang pada spindel. Spindel ini dapat
berputar serah jarum jam ( clock wise ) atau berlawanan arah jarum jam ( counter clock wise )
disesuaikan dengan arah mata potong dari pisau freis, sedang putarannya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan rumus yang
telah disediakan.
Umumnya
mesin freis digunakan untuk meratakan permukaan, membuat alur, membuat
roda gigi, membuat benda kerja yang mempunyai segi banyak beraturan,
membuat profil dan bentuk yang tak beraturan dan lain sebagainya.
Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter )
mempunyai gerak putar, sedangkan benda kerja yang terpasang pada meja
mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara lambat (sesuai
dengan kecepatan pemakanan).
Bagian-Bagian Mesin Frais
Macam-Macam Mesin Frais
Mesin Frais Horizontal
Mesin
ini dibentuk sedemikian rupa sehingga meja kerja dapat digerakkan
longitudinal maju mundur, secara manual maupun otomatis. Kedudukan
sumbunya (spindel) kearah datar (horizontal).
Mesin frais horizontal, alasnya (base)
dari besi tuang kelabu, yang mendukung seluruh komponen dan dibaut
fondasi serta berfungsi untuk menampung cairan pendingin yang mengalir
ke bawah, dimana di dalam kolom (coulumn) terdapat mesin pompa yang memompa cairan tersebut untuk kemudian disirkualsi lagi ke atas meja (table).
Pada
bagian kolom yang mendukung seluruh rangka terdapat kotak roda gigi
kecepatan, motor dengan sabuk transmisi. Kolom ini adalah merupakan
komponen utama mesin frais yang berbentuk box dimana lengan mesin (overarm) dan spindel tempat memasang poros arbor.
Mesin Frais Vertikal
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud vertical sebenarnya
adalah poros spindelnya yang dikonstruksikan dalam posisi tegak. Semua
bagian yang terdapat pada mesin frais tegak sama seperti pada mesin
frais horizontal hanya saja posisi spindelnya tegak.
Kepala
mesin yang tegak dapatdiputar kekiri atau ke kanan serta dapat
digerakkan naik, sehingga mesin dapat digunakan untuk membuat benda
kerja yang tidak dapat dilakukan dengan mesin freis datar. Mesin freis
jenis sangat sesuai untuk membuat bentuk alur alur ekor burung (dovetail
), alur tanpa ujung (blind slot), alur T.
Mesin Frais Universal
Konstruksi
mesin freis universal tidak berbeda dengan mesin freis datar,
perbedaannya hanya terletak pada mejanya. Meja mesin dapat digeser
(diputar) sehingga membentuk sudut (swivel), disamping dapat bergerak
mendatar dan tegak. Oleh karena itu mesin freis universal sering
digunakan untuk membuat benda kerja roda gigi spiral (heliks). Sumbu
utama (spindel) gaungan bidang vertikal & horizontal.
Jadi frais universal adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan pada posisi tegak (vertical) dan mendatar (horizontal) dan memilki meja yang dapat digeser/diputar pada kapasitas tertentu.
Perlengkapan Mesin Frais
Ragum
Benda
kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat
agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya
ragum dibagi menjadi 3 jenis, antara lain: ragum biasa, ragum berputar,
dan ragum universal.
Ragum Biasa
Ragum
biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan
biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. Bagian
bawah ragum dapat disetel posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja
yang akan difrais. Bila sudah sesuai baru kemudian diikat kuat dengan
mur baut ke meja mesin freis. Adanya ikatan ini diharapkan benda kerja
tidak akan mengalamai perubahan posisi saat dikerjakan dengan mesin
frais.
Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle.
Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya
terdapat alas yang dapat diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga
diletakkan di atas meja mesin frais secara horizontal yang diikat
dengan mur baut dengan kuat. Bagian tengahnya terdapat skala nonius
yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran yang dikehendaki.
Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya baik secara horizontal maupun vertikal. Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja yang akan dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pegerjaan benda kerja dapat dari arah vertical maupun horizontal.
Deviding Head (Kepala Pembagi)
Kepala
pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk
segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya
dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian
yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Alat
ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi
pada suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya
(tidak harus bulat), misalnya segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya.
Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi cacing dengan poros
ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi
perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1,
maksudnya apabila poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing
akan berputar 1 kali. Dengan demikian bila poros ulir cacing diputar 1
kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros berulir
ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang
kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan
menurut garis lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang
ditandai dengan tulisan angka-angka, misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut menunjukkan jumlah
lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
Selain
itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan
sepasang kaki jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang
berpegas, di mana ujung pin tersebut akan masuk pada lubang yang
terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang pemutar
dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang
terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka
gunanya untuk menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan
kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita akan membuat/mengefreis suatu benda
bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya, maka batang pemutar
harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena
hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan
setelah diputar 5 kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat
semula. Contoh II:
Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
Ø Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2 putaran ditambah 2/3 putaran.
Ø Carilah
piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21.
Kemudian ujung pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat
garis lingkaran yang berangka 21 (mempunyai lubang 21 buah).
Ø 2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
Ø Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2 putaran ditambah 14 lubang.
Ø Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang mempunyai jumlah lubang 21
Agar
penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau
tidak terjadi kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka
jangka diatur sehingga jarak kedua kaki menjadi 14 lubang. Sehingga
setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.
Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang
pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan ring arbornya. Arbor
jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horisontal saja. Alat
ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk
pasak. Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros
freis dilengkapi dengan cincin-cincin (collar) dan terpasang pada badang
poros. Cincin ini berfungsi sebagai pengunci/pengikat pisau freis yang
terpasang diantara cincin-cincin tersebut. U mumnya pisau freis yang
terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk
pasak, misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.
Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .
Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End Mill Cutter).
Macam-Macam Pisau Frais
Alat
potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya
bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang
beralur. Pada lubangnya tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau
freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis umumnya terbuat dari HSS,
atau Karbida.
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.
Cutter Alur Cutter
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda gigi.
Cutter Radius Cekung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar (cembung)
Cutter Alur T
Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja mesin frais.
Cutter Ekor Burung
Cutter
ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut
kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º
Cutter Endmill
Ukuran
cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat
dipasang pada mesin frais vertical.
Kecepatan Potong (Cutting Speed)
Yang
dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang
/waktu (m/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin frais,
kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau π . d . n; di mana π adalah
nilai konstansta 22/7= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan
milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan
putaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis
bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 6), maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan
demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :
Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan.
Tabel Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan
MESIN BUBUT DAN pengetian
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dariulir metrik ke ulir inci.
Prinsip kerja mesin bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Bagian-bagian mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
JENIS-JENIS MESIN BUBUT
- Mesin Bubut Universal
- Mesin Bubut Khusus
- Mesin Bubut Konvensional
- Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Jenis pengerjaan pada mesin bubut antara lain:
* membubut lurus
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang.
* membubut tirus
Dapat dilakukan dengan 3 cara :
- dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
- denganmenggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
- dengan memasang perkakas pembentuk
Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda kerja itu di sebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.
* membubut alur
untuk pengerjaan membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan / ke kiri.
* memotong benda kerja
Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.
* mengebor pada mesin bubut
pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang berputar dan senter yang berputar
* membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri
* membubut profil
Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.
* mengkartel
Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut.
* membubut ulir sekrup
Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.
Operasi pada mesin bubut ada beraneka ragam antara lain :
• Pembubutan
• Pengeboran
• Pengerjaan tepi
• Penguliran
• Pembubutan tirus
• Penggurdian
• Meluaskan lubang
a.Pembubutan Silindris
Benda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar :
Gambar 1. Operasi pembubutan : A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan B. Memotong tepi.
b.Pengerjaan Tepi (Facing)
Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.
c.Pembubutan Tirus
Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial. Penggolongan berikut yang umum digunakan :
1.Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).
2.Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%).
3.Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda.
4.Pena tirus.
Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).
d.Memotong Ulir
Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.
Gambar 2. Proses Penguliran
• Pembubutan
• Pengeboran
• Pengerjaan tepi
• Penguliran
• Pembubutan tirus
• Penggurdian
• Meluaskan lubang
a.Pembubutan Silindris
Benda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar :
Gambar 1. Operasi pembubutan : A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan B. Memotong tepi.
b.Pengerjaan Tepi (Facing)
Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.
c.Pembubutan Tirus
Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial. Penggolongan berikut yang umum digunakan :
1.Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).
2.Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%).
3.Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda.
4.Pena tirus.
Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).
d.Memotong Ulir
Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.
Gambar 2. Proses Penguliran
Jenis-Jenis Mesin Bubut
Jenis-Jenis Mesin Bubut
Jenis mesin bubut pada garis besarnya
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
1. Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan
pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana.
Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran
kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
2. Mesin bubut sedang (medium lathe)
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi
dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini
digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih
teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki
perkakas secara produksi.
3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih
besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini
merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar,
bahan roda gigi dan lainnya.
Jenis lain mesin bubut secara prinsip
1. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam
bentuk dan yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja
dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang
memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu
putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
2. Mesin Bubut Sabuk
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk
atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran
akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang
membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.
3. Mesin bubut vertical turning and boring milling
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan
benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan
secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan
menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu
pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
4. Mesin bubut facing lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk
membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda
kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada
sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
5. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama
menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada
mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak
berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik.
Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil
dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali
beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini
adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam
kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun
diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan
mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya
sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang
dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan
kembali.
6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada
sadel yang bergerak maju mundur dengan turret
Mesin bubut turret vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal,
tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat.
Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal,
dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan,
terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan
turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau
kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga
panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan.
Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung
kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk
memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang
diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan
pencekaman.
MALAM MINGGU !!
Bro/sis ane punya prediksi malam minggu sekarang pulang maen ane kayaknya bakalan di usir sama NYONYA !!!
Jumat, 19 Desember 2014
Cara flash android samsung via odin
Langkah pertama untuk cara ngeflash android yaitu download software odin dahulu. Lalu matikan hp androidmu dan tekan Down + Home Key + Power(lepaskan tombol power setelah 3 detik) agar bisa masuk ke Mode Download. Kemudian tekan tombol Volume Up dan sambungkan perangkat androidmu ke PC yang telah terinstal Odin. Tunggu beberapa saat hingga odin mendeteksi perangkat hp androidmu.Setelah odin mendeteksi hp, klik menu odin, lalu pilih firmware yang telah kamu download sebelumnya. Firmware ini berekstensi md5. Lalu klik open.
Tunggu hingga proses flash hp android ini selesai. Jika pada kolom port pertama tertulis PASS! maka ini menandakan proses flash android sudah selesai dan hp androidmu akan reboot sendiri. Jika sudah masuk ke sistem operasinya, cabut kabel.
Percobaan diatas menggunakan Samsung Galaxy Ace Plus. Mungkin caranya agak sedikit berbeda dengan hp samsung milik mu.
Cara flash Sony Android via Emma
Langkah langkahnya seperti berikut:
- Download terlebih dahulu Flash tool untuk hp Xperia
- Unzip lalu jalankan emma.exe
- Copy file custumization.ini pada path : C:\Program Files (x86)\Sony Mobile\Emma\ atau C:\Program Files\Sony Mobile\Emma\
- Jalankan emma dari menu start.
- Sambungkan perangkan sony Xperia kamu ke komputer. Tapi sebelumnya ubah Mode ke Mode Download.
- Jika sudah terhubung, pilih firmware pada service list. Proses ini membutuhkan koneksi internet karena emma akan otomatis mencari firmare yang cocok.
- Jika sudah selesai ngeflash android xperia, cabut kabel dan tunggu beberapa saat sampai booting selesai.
Tips Hp Android : 7 Cara Menghemat Daya Baterai Hp Android Anda
Tips Hp Android : 7 Cara Menghemat Daya Baterai Hp Android Anda
Tips Hp Android : Cara Menghemat Daya Baterai Hp Android Anda – Sistem operasi android kini semakin populer saja, pemilik hp Android pun makin bertambah, termasuk Anda mungkin. Sistem operasi besutan Google ini hadir dalam berbagai jenis dan merk perangkat portabel seperti Samsung, HTC, Sony, dan banyak lagi.Salah satu kelebihan hp android adalah kita dapat mendownload banyak aplikasi yang dapat berguna bagi kegiatan kita sehari-hari, menariknya berbagai aplikasi tersebut terhubung langsung dengan internet setiap saat, sehingga kita dapat menerima email atau memaca berita yang selalu update setiap waktu.
Namun, kelebihan hp android yang selalu terhubung ke jaringan internet tersebut yang seringkali menjadi alasan kita kehabisan daya baterai pada hp android. Seringkali kita melihat baterai hp android kita terkuras padahal kita tidak terlalu aktif memakainya. Apakah hal ini terjadi pada hp abdroid Anda? Berikut ini beberapa trik untuk membuat hp android Anda hemat baterai.
1. Mengalihkan Koneksi
Tidak stabilnya sinyal data 3G yang hp android kita tangkap dapat membuat hp kita terus bekerja keras (menguras baterai) mencari sinyal terbaik. Untuk lebih menghemat daya baterai sebaiknya saat kita dalam lokasi HotSpot, kita mematikan koneksi selular kita dan mengkoneksikan hp android dengan WiFi yang tersedia. Seperti dirumah, kantor atau mall, kapanpun ada WiFi maaka alihkanlah jaringan internet ke WiFi, lagipula umumnya koneksi dengan WiFi lebih cepat dibanding dengan selular, sehingga hp android Anda akan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk “load” saat Anda browsing atau memakai aplikasi yang membutuhkan koneksi internet.
2. Matikan WiFi & Bluetooth
Hal ini sering terlewat oleh para pengguna hp android, yaitu mematikan WiFi. Saat tidak memerlukan koneki WiFi sebaiknya kita mematikan koneksi WiFi kita. Karena bila WiFi hidup maka hp android kita akan terus aktif mencari sinyal WiFi dan hal ini akan membuat terkurasnya baterai hp android. Begitu juga dengan fasilitas Bluetooth, fasiltas untuk kita dapat bertukar data ini sebaiknya dimatikan bila kita tidak sedang memerlukannya, toh menyalakannya juga tidak repot yaitu dengan Gulir kebawah pada home screen, tap pada ikon bluetooth
3. Matikan GPS
Fasilitas GPS pada hp android seperti kita tahu sangat berguna untuk mencari jalan atau kita sedang tersesat, namun pemakaian GPS tidaklah terlalu sering, kita tidak setiap hari tersesat bukan? Maka matikanlah fasilitas GPS hp android Anda, dan hidupkan hanya bila Anda memerlukannya. Caranya sangat simple yaitu Gulir kebawah pada home screen, tap pada ikon GPS
4. Mematikan Fitur Sync
Hp android memudahkan Anda mengetahui notifikasi email, facebook dan aplikasi lain secara live, namun bila Anda sedang tidak terlalu memerlukannya seperti saat liburan atau diperjalanan maka sebaiknya matikan fitur sync ini, namun konsekuensinya Anda tidak akan menerima notifikasi-notifikasi tersebut. Jangan khawatir, Anda tetep bisa melihat update terbaru dengan masuk ke aplikasi yang Anda ingin lihat updatenya.
5. Kurangi Brigtness Layar
Keindahan hp android adalah pada layarnya yang memberikan Anda warna nyata nan menabjubkan apalagi bila hp Anda seperti Samsung Galaxy terbaru yang sudah memakai teknologi Super Amoled. Namun, layar hebat ini termasuk faktor terbesar baterai hp android Anda terkuras, jadi rendahkanlah pada kondisi gelap dan naikan sedikit saja bila kondisi ruag terlalu terang.
6. Kurangi Volume & Matikan Getar
Untuk point yang satu ini mungkin sangat umum digunakan pada semua ponsel, hampir semua orang tahu bahwa fitur getar pada hp dapat menguras baterai, sehingga sebaiknya matikan fitur getar (vibrate) dan kurangi volume untuk lebih hemat baterai.
7. Dapatkat Aplikasi Task Killer atau Baterai Dr. Saver
Aplikasi-aplikasi yang tersedia pada pusat download pada hp android kini banyak yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan menghemat baterai hp android Anda. Contohnya adalah Task Killer atau Baterai Dr. Saver, kedua aplikasi ini berkonsep sama yaitu mematikan aplikasi yang sedang berjalan dibelakang yang tidak terlihat, dengan aplikasi yang tertupu tentunya hp android Anda tidak bekerja terlalu keras sehingga baterai pun dapat lebih dihemat.
MACAM-MACAM PENGECORAN LOGAM
MACAM-MACAM PENGECORAN LOGAM
Dalam pengertian proses produksi, maka proses pengecoran meliputi:
pembuatan cetakan, persiapan peleburan logam, penuangan logam cair
kedalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetak.
Pengecoran, tercatat sebagai suatu proses yang relatif tua, karena sudah dikenal orang sekitar tahun 2000 S.M Bahkan sampai saat ini, pengecoran merupakan proses dasar yang sangat penting dalam pengembangan industri logam dan permesinan.
7.1. Macam-macam besi tuang (cast iron)
Besi tuang atau cast iron, dapat di golongkan kedalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
Kelompok A.
Besi tuang kelabu unsur C nya berupa grafit
Besi tuang kelabu ke putih-putih an unsur C nya berupa sementit
Besi tuang putih
Malleable cast iron
Kelompok B.
a. Alloy cast iron
b. Nodular cast iron.
Secara umum, persentase Karbon cast iron adalah: 2,25 ¸ 4,3 %
Di dalam perdagangan: C nya ± 3,5 %
7.2. Keunggulan Besi Tuang
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa keunggulan besi tuang ini, misalnya:
Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.
Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
Tahan terhadap ke aus an, gerusan, dll.
7.3. DIAGRAM ALIRAN PROSES PENUANGAN
Flowchart dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan pada proses penuangan.
7.3.1. Peleburan (Smelting)
Untuk mem proses atau melebur logam, maka dapat menggunakan:
- Dapur Kupola, yang penting diperhatikan:
- Rotary Furnace
- Electric Furnace
- Air Furnace (reverborotary air furnace)
7.3.2. Pembuatan Model
Pembuatan model atau pola, yang penting harus di perhatikan adalah: logam cair, setelah membeku, akan mengalami “penyusutan”. Oleh sebab itu, dimensi model tersebut harus diperhitungkan terhadap kemungkinan penyusutan tersebut. Penyusutan untuk setiap logam akan selalu ber beda-beda, sebagai contoh, dibawah ini disajikan dalam bentuk tabel besarnya penyusutan yang terjadi untuk berbagai jenis logam
Pengecoran, tercatat sebagai suatu proses yang relatif tua, karena sudah dikenal orang sekitar tahun 2000 S.M Bahkan sampai saat ini, pengecoran merupakan proses dasar yang sangat penting dalam pengembangan industri logam dan permesinan.
7.1. Macam-macam besi tuang (cast iron)
Besi tuang atau cast iron, dapat di golongkan kedalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
Kelompok A.
Besi tuang kelabu unsur C nya berupa grafit
Besi tuang kelabu ke putih-putih an unsur C nya berupa sementit
Besi tuang putih
Malleable cast iron
Kelompok B.
a. Alloy cast iron
b. Nodular cast iron.
Secara umum, persentase Karbon cast iron adalah: 2,25 ¸ 4,3 %
Di dalam perdagangan: C nya ± 3,5 %
7.2. Keunggulan Besi Tuang
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa keunggulan besi tuang ini, misalnya:
Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.
Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
Tahan terhadap ke aus an, gerusan, dll.
7.3. DIAGRAM ALIRAN PROSES PENUANGAN
Flowchart dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan pada proses penuangan.
7.3.1. Peleburan (Smelting)
Untuk mem proses atau melebur logam, maka dapat menggunakan:
- Dapur Kupola, yang penting diperhatikan:
- Rotary Furnace
- Electric Furnace
- Air Furnace (reverborotary air furnace)
7.3.2. Pembuatan Model
Pembuatan model atau pola, yang penting harus di perhatikan adalah: logam cair, setelah membeku, akan mengalami “penyusutan”. Oleh sebab itu, dimensi model tersebut harus diperhitungkan terhadap kemungkinan penyusutan tersebut. Penyusutan untuk setiap logam akan selalu ber beda-beda, sebagai contoh, dibawah ini disajikan dalam bentuk tabel besarnya penyusutan yang terjadi untuk berbagai jenis logam
Bahan
Penyusutan
Besi Tuang
inci per feet
Baja Tuang
inci per feet
Kuningan
inci per feet
Aluminium
inci per feet
7.3.3. Cetakan (mould)
Bila dilihat dari cara penuangan logam cair ke dalam cetakan, maka jenis cetakan dapat golongkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
Cetakan diam atau “stationary mould”
Cetakan bergerak atau “non-stationary mould”
A. Cetakan Diam, terdiri dari:
1. Cetakan Pasir: 2. Invesmen Casting (Presisi)
- Green sand moulding
- Dry sand moulding
- Loam (tanah liat) moulding
- Hot box proses, proses dan Shell moulding
B. Cetakan Bergerak, terdiri dari:
1. Investment casting
2. Centrifugal casting
· Klasifikasi Cetakan dapat di klasifikasi kan ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1). Ditinjau dari bahan yang pembuat nya, terdiri dari:
(a). Cetakan pasir basah (green sand moulding) dari pasir cetak yang masih basah
b). Cetakan kulit kering (skin dried moulding) lapisan pola akan mengeras bila terkena panas
(c). Cetakan pasir kering (dry sand moulding) menggunakan pasir yang kasar
d). Cetakan lempung (loam moulding) terbuat dari batu bata, diberi lempung, u/ B.K yg besar
e). Cetakan furan (furan moulding) terbuat dari resin, untuk sekali pakai
f). Cetakan pasir dicampur natrium silikat, dialirkan CO2, maka campuran mengeras
g). Cetakan logam proses cetak-tekan (die casting), logam yang titik cair nya rendah
h). Cetakan khusus terbuat dari plastik, kertas, kayu, semen, plester atau karet
2). Ditinjau dari cara penempatan cetakan nya, terdiri dari:
a). Pembuatan cetakan di meja (bench moulding) untuk benda cor yang kecil-kecil
b). Pembuatan cetakan di lantai (floor moulding) untuk benda cor sedang dan besar
c). Pembuatan cetakan sumuran (pit moulding) untuk benda cor yang besar sekali
d). Pembuatan cetakan dengan mesin (machine moulding) semua proses secara mekanis
¨ Green Sand Moulding
Pasir yang digunakan masih dalam keadaan agak basah, sehingga mempunyai sifat elastisitas yang baik dan mudah untuk dibentuk, biasanya menggunakan “rangka celah”.
a-1. Bentuk benda kerja yang di kehendaki (misal nya):
Bentuk rangka celah nya:
a-2. Model
a-3-1 Kerangka bawah
- model atau pola ditempatkan didalam rangka celah pada posisi terbalik
- kerangka di isi pasir, kemudian di padatkan.
a-3-2. Kerangka atas
Guna saluran lebih:
- Untuk mengetahui (checking) apakah seluruh rongga cetak sudah penuh terisi logam cair
- Sebagai saluran/lubang penambah logam cair (pada proses pendinginan)
a-4. Kerangka atas dan bawah di-assembling
- Sebelum di-assembling, kerangka cetak bawah dibalik, model di keluar kan, permukaan (bekas) model di olesi dengan grafit yang di cair kan
- Rangka atas dan bawah di satukan dengan sebelum nya inti di masukkan
- Untuk benda-benda kerja yang bentuk nya sulit, maka kerangka cetak dapat di buat lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga “pipe” atau rongga cetak dapat dihindarkan, atau di minimal kan.
(1.c). Dry sand moulding
Cetakan dibuat dari pasir yang kasar dengan menggunakan bahan perekat atau pengikat. Karena harus dipanaskan di dalam dapur sebelum digunakan, maka tempat cetakan nya terbuat dari logam
· Guna serbuk-serbuk sekam jarami: untuk memudahkan keluarnya gas-gas dari dalam cetakan
akibat penuangan logam cair.
· Cetakan pasir kering tidak memuai, ketika terkena aliran logam cair. Keunggulan nya yang
lain adalah: bebas dari gelembung-gelembung udara, karena gelembung tersebur dapat keluar
melalui pori-pori pasir cetak dan sekam jerami.
· Cetakan jenis ini banyak digunakan di pabrik-pabrik pengecoran baja.
· Bila digunakan untuk benda-benda coran yang besar - besar, maka cetakan dibuat
langsung pada lubang-lubang galian yang tetap (pit muolding).
7.4. PENGECORAN
Ladle
Pada pengertian pengecoran disini adalah: penuangan logam cair ke dalam cetakan yang sebelumnya, inti harus dimasukkan terlebih dahulu.
7.5. PEMBONGKARAN/PENGELUARAN BENDA CORAN ( BELUM BERSIH)
Setelah, logam cair di dalam cetakan membeku, maka benda cor nya di keluarkan (pasir cetak bisa rusak, bisa juga tidak di daur ulang). Benda cor yang dikeluarkan, masih sangat kotor, untuk itu perlu di bersihkan.
8.6. Pembersihan
Catatan:
- Untuk memudahkan pengeluaran model, maka model harus berbentuk tirus
- Untuk bentuk-bentuk yang sulit, cetakan dapat dibuat lebih dari 2 (dua) bagian.
7.6. PERLAKUAN PANAS CORAN
Bila logam cair membeku, maka akan terjadi penyusutan dan bila solidifikasi (proses penyusutan) tersebut tidak dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi rongga-rongga penyusutan yang besar. Solidifikasi harus dikendalikan sedemikian rupa, sehingga rongga penyusutan hanya terjadi di daerah saluran turun/saluran masuk atau pada saluran penambah.
Pada gambar ilustrasi diatas, terlihat adanya gradien suhu dan garis-garis isotermal serta arah aliran panas di dalam suatu benda coran.
Umumnya, rongga-rongga penyusutan terjadi di daerah dimana terdapat pembekuan yang paling akhir, artinya di daerah yang suhu nya paling tinggi (panas terperangkap).
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- menyiapkan logam cair “stand-by” di daerah saluran penambah
- memasang “chill” (batang logam) di daerah panas terperangkap, dengan demikian panas dapat disalurkan dengan cepat keluar
- menempat kan bahan kimia “eksotermik” dai daerah benda coran, dengan demikian suatu daerah tertentu akan tetap panas
- menempatkan pompa vacuum dibagian bawah cetakan, sehingga logam cair mengalir lebih cepat untuk mengisi seluruh rongga-rongga cetakan
- membuat cetakan lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga tidak ada daerah dimana panas dapat terperangkap.
Penyusutan
Besi Tuang
inci per feet
Baja Tuang
inci per feet
Kuningan
inci per feet
Aluminium
inci per feet
7.3.3. Cetakan (mould)
Bila dilihat dari cara penuangan logam cair ke dalam cetakan, maka jenis cetakan dapat golongkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
Cetakan diam atau “stationary mould”
Cetakan bergerak atau “non-stationary mould”
A. Cetakan Diam, terdiri dari:
1. Cetakan Pasir: 2. Invesmen Casting (Presisi)
- Green sand moulding
- Dry sand moulding
- Loam (tanah liat) moulding
- Hot box proses, proses dan Shell moulding
B. Cetakan Bergerak, terdiri dari:
1. Investment casting
2. Centrifugal casting
· Klasifikasi Cetakan dapat di klasifikasi kan ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1). Ditinjau dari bahan yang pembuat nya, terdiri dari:
(a). Cetakan pasir basah (green sand moulding) dari pasir cetak yang masih basah
b). Cetakan kulit kering (skin dried moulding) lapisan pola akan mengeras bila terkena panas
(c). Cetakan pasir kering (dry sand moulding) menggunakan pasir yang kasar
d). Cetakan lempung (loam moulding) terbuat dari batu bata, diberi lempung, u/ B.K yg besar
e). Cetakan furan (furan moulding) terbuat dari resin, untuk sekali pakai
f). Cetakan pasir dicampur natrium silikat, dialirkan CO2, maka campuran mengeras
g). Cetakan logam proses cetak-tekan (die casting), logam yang titik cair nya rendah
h). Cetakan khusus terbuat dari plastik, kertas, kayu, semen, plester atau karet
2). Ditinjau dari cara penempatan cetakan nya, terdiri dari:
a). Pembuatan cetakan di meja (bench moulding) untuk benda cor yang kecil-kecil
b). Pembuatan cetakan di lantai (floor moulding) untuk benda cor sedang dan besar
c). Pembuatan cetakan sumuran (pit moulding) untuk benda cor yang besar sekali
d). Pembuatan cetakan dengan mesin (machine moulding) semua proses secara mekanis
¨ Green Sand Moulding
Pasir yang digunakan masih dalam keadaan agak basah, sehingga mempunyai sifat elastisitas yang baik dan mudah untuk dibentuk, biasanya menggunakan “rangka celah”.
a-1. Bentuk benda kerja yang di kehendaki (misal nya):
Bentuk rangka celah nya:
a-2. Model
a-3-1 Kerangka bawah
- model atau pola ditempatkan didalam rangka celah pada posisi terbalik
- kerangka di isi pasir, kemudian di padatkan.
a-3-2. Kerangka atas
Guna saluran lebih:
- Untuk mengetahui (checking) apakah seluruh rongga cetak sudah penuh terisi logam cair
- Sebagai saluran/lubang penambah logam cair (pada proses pendinginan)
a-4. Kerangka atas dan bawah di-assembling
- Sebelum di-assembling, kerangka cetak bawah dibalik, model di keluar kan, permukaan (bekas) model di olesi dengan grafit yang di cair kan
- Rangka atas dan bawah di satukan dengan sebelum nya inti di masukkan
- Untuk benda-benda kerja yang bentuk nya sulit, maka kerangka cetak dapat di buat lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga “pipe” atau rongga cetak dapat dihindarkan, atau di minimal kan.
(1.c). Dry sand moulding
Cetakan dibuat dari pasir yang kasar dengan menggunakan bahan perekat atau pengikat. Karena harus dipanaskan di dalam dapur sebelum digunakan, maka tempat cetakan nya terbuat dari logam
· Guna serbuk-serbuk sekam jarami: untuk memudahkan keluarnya gas-gas dari dalam cetakan
akibat penuangan logam cair.
· Cetakan pasir kering tidak memuai, ketika terkena aliran logam cair. Keunggulan nya yang
lain adalah: bebas dari gelembung-gelembung udara, karena gelembung tersebur dapat keluar
melalui pori-pori pasir cetak dan sekam jerami.
· Cetakan jenis ini banyak digunakan di pabrik-pabrik pengecoran baja.
· Bila digunakan untuk benda-benda coran yang besar - besar, maka cetakan dibuat
langsung pada lubang-lubang galian yang tetap (pit muolding).
7.4. PENGECORAN
Ladle
Pada pengertian pengecoran disini adalah: penuangan logam cair ke dalam cetakan yang sebelumnya, inti harus dimasukkan terlebih dahulu.
7.5. PEMBONGKARAN/PENGELUARAN BENDA CORAN ( BELUM BERSIH)
Setelah, logam cair di dalam cetakan membeku, maka benda cor nya di keluarkan (pasir cetak bisa rusak, bisa juga tidak di daur ulang). Benda cor yang dikeluarkan, masih sangat kotor, untuk itu perlu di bersihkan.
8.6. Pembersihan
Catatan:
- Untuk memudahkan pengeluaran model, maka model harus berbentuk tirus
- Untuk bentuk-bentuk yang sulit, cetakan dapat dibuat lebih dari 2 (dua) bagian.
7.6. PERLAKUAN PANAS CORAN
Bila logam cair membeku, maka akan terjadi penyusutan dan bila solidifikasi (proses penyusutan) tersebut tidak dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi rongga-rongga penyusutan yang besar. Solidifikasi harus dikendalikan sedemikian rupa, sehingga rongga penyusutan hanya terjadi di daerah saluran turun/saluran masuk atau pada saluran penambah.
Pada gambar ilustrasi diatas, terlihat adanya gradien suhu dan garis-garis isotermal serta arah aliran panas di dalam suatu benda coran.
Umumnya, rongga-rongga penyusutan terjadi di daerah dimana terdapat pembekuan yang paling akhir, artinya di daerah yang suhu nya paling tinggi (panas terperangkap).
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- menyiapkan logam cair “stand-by” di daerah saluran penambah
- memasang “chill” (batang logam) di daerah panas terperangkap, dengan demikian panas dapat disalurkan dengan cepat keluar
- menempat kan bahan kimia “eksotermik” dai daerah benda coran, dengan demikian suatu daerah tertentu akan tetap panas
- menempatkan pompa vacuum dibagian bawah cetakan, sehingga logam cair mengalir lebih cepat untuk mengisi seluruh rongga-rongga cetakan
- membuat cetakan lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga tidak ada daerah dimana panas dapat terperangkap.